Pemprov Sumut batalkan penerimaan PPPK Tahun 2021
Newsmetroindonesia- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara batalkan penerimaan calon PPPK Tahun 2021 dan keputusan pemprov tersebut mendapat kritikan dari organisasi perhimpunan pendidikan dan guru (P2G)
Dilansir dari laman JPNN, P2G menilai keputusan Pemprov Sumatera Utara tersebut telah membuat kecewa banyak guru honor dan tekesan tidak adil bagi guru.
"Pembatalan ini tidak adil bagi guru. Banyak guru honorer yang mengajar di SMA/SMK sudah menunggu-nunggu kesempatan mendaftar PPPK 2021," kata Ketua P2G Sumut, Jatmiko, Sabtu (10/7).
Jatmiko mengatakan, guru yang berada di bawah naungan Pemprov Sumut seperti terdiskriminasi Pasalnya, pada penerimaan CPNS 2019 lalu, Sumut juga tidak membuka formasi.
Menurut Jatmiko, pada 2019 Pemprov Sumut menjanjikan akan membuka seleksi PPPK 2021 untuk guru honorer.
"Kok begini ya bagaimana nasib guru honorer di bawah naungan provinsi? Setelah ditunggu dua tahun, ternyata dibatalkan juga," ujarnya.
Dia mengatakan, banyak SMA/SMK di Sumut membutuhkan tenaga guru ASN karena tidak sedikit guru PNS mulai masuk masa pensiun.
Jatmiko juga menyayangkan sikap dari Pemprov Sumut yang terkesan menganggap sepele persoalan ini . Para guru honorer malah disarankan untuk mendaftar di instansi/lembaga lainnya.
"Ini terkesan menyepelekan masalah. Seolah mudah untuk mencoba di instansi lainnya. Padahal kami sudah terdata di sekolah tempat kami mengajar," ujarnya.
Belum lagi kata Jatmiko, persyaratan sebagian guru SMA/SMK yang tidak memenuhi kalau mencoba mendaftar di formasi guru SMP sederajat.
Contohnya guru jurusan Antropologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Biologi, Kimia, dan Fisika. Di SMP ada materi itu tetapi yang diminta lulusan dari jurusan Pendidikan IPS ataupun Pendidikan IPA.
Jatmiko yang juga guru sejarah ini menegaskan, pembatalan rekrutmen PPPK 2021 di Provinsi Sumut membuat para guru honorer putus asa terkait nasib mereka. Pengabdian mereka belasan hingga puluhanh tahun disepelekan dan dipandang sebelah mata.
"Pemerintah berjanji di tahun 2022 akan dianggarkan tetapi kami para guru tidak yakin. Kayaknya seperti angin surga saja," tandasnya.
"Ini namanya prank yang benar-benar menyakiti hati seluruh guru honorer," ujarnya.